Agen judi terbaik-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku selama ini dirinya sering tidur larut malam, bahkan, menjelang dini hari.
Menurutnya, dia menghabiskan waktu untuk memantau media asing. Dia juga membandingkan mana media yang fair atau tidak.
"Paling cepat jam 12 malam baru bisa istirahat, karena saya me-review semua (media asing)," ujar SBY di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara,
SBY menerangkan, media asing yang selalu dia pantau adalah CNN, BBC Skynews, Euronews, CNBC, Al Jazeera, Channel News Asia dan Bloomberg. “Sehingga saya bisa membanding-bandingkan, mana TV internasional yang fair dan balance terhadap pemberitaan di dunia, termasuk pemberitaan di Indonesia,”terangnya.
SBY juga sangat menyesalkan, banyaknya media asing yang selalu memberitakan hal-hal yang buruk di Indonesia. Padahal banyak hal-hal yang baik di Indonesia tidak diberitakan.
Oleh karena itu SBY berharap dalam perannya sebagai pemberi informasi, pers tak hanya kritis namun menyampaikan pemberitaan secara berimbang. “Saya kadang-kadang melihat TV internasional ini mewartakan negeri kita ini hanya yang buruk-buruk saja. Padahal maunya kita, kalau yang baik ya juga diwartakan," ucap SBY.
Oleh karena itu, dia berharap agar media asing dapat memberitakan secara seimbang sesuai dengan kaidah jurnalistik dan peran pers yang juga mengawal demokrasi. "Yang buruk juga silakan diwartakan, sebagai cambuk bagi kita. Yang paling baik memang pers harus tetap kritis, tetap fair and balance. Itu yang saya dapatkan dari mempelajari media internasional,
Menurutnya, dia menghabiskan waktu untuk memantau media asing. Dia juga membandingkan mana media yang fair atau tidak.
"Paling cepat jam 12 malam baru bisa istirahat, karena saya me-review semua (media asing)," ujar SBY di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara,
SBY menerangkan, media asing yang selalu dia pantau adalah CNN, BBC Skynews, Euronews, CNBC, Al Jazeera, Channel News Asia dan Bloomberg. “Sehingga saya bisa membanding-bandingkan, mana TV internasional yang fair dan balance terhadap pemberitaan di dunia, termasuk pemberitaan di Indonesia,”terangnya.
SBY juga sangat menyesalkan, banyaknya media asing yang selalu memberitakan hal-hal yang buruk di Indonesia. Padahal banyak hal-hal yang baik di Indonesia tidak diberitakan.
Oleh karena itu SBY berharap dalam perannya sebagai pemberi informasi, pers tak hanya kritis namun menyampaikan pemberitaan secara berimbang. “Saya kadang-kadang melihat TV internasional ini mewartakan negeri kita ini hanya yang buruk-buruk saja. Padahal maunya kita, kalau yang baik ya juga diwartakan," ucap SBY.
Oleh karena itu, dia berharap agar media asing dapat memberitakan secara seimbang sesuai dengan kaidah jurnalistik dan peran pers yang juga mengawal demokrasi. "Yang buruk juga silakan diwartakan, sebagai cambuk bagi kita. Yang paling baik memang pers harus tetap kritis, tetap fair and balance. Itu yang saya dapatkan dari mempelajari media internasional,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar