Massa pendukung Prabowo-Hatta berdemo hingga menutup jalan raya di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK).
Tindakan tegas tembak di tempat menjadi opsi terakhir bagi Kepolisian untuk membubarkan massa dari pendukung Calon Presiden yang mencoba memaksa ke Jakarta pasca pengumuman hasil sidang gugatan Pemilu Pilpres 2014 pada tanggal 21 Agustus nanti.
Senin (18/08), Kepolisian Daerah Jawa Barat melakukan simulasi pengamanan pengumuman hasil sidang gugatan. Sekitar 2.500 pasukan pengamanan gabungan siap menghadang 300 massa yang akan menuju gedung Mahkamah Konstitusi (MK) dan gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta.
Massa yang akan menuju Gerbang Tol Sentul berhadapan dengan pihak keamanan lalu massa berhasil dipukul mundur. Selanjutnya, massa makin anarkis setelah mendengar melalui televisi bahwa calon yang didukungnya kalah.
"Massa tidak terkendali lalu menuju kantor KPU Kabupaten Bogor yang ada di Jalan Tegar Beriman, Cibinong," Kata Kabid Humas Polda Jabar, Komisaris Besar Martinus Situmpul.
Lanjut Martinus, massa melakukan pembakaran kendaraan dan merusak fasilitas umum, "Setelah massa tidak bisa kendalikan, merusak, membakar, opsi terakhir adalah melumpuhkan massa dengan menembak di tempat.
Martinus menerangkan, dalam Operasi Kontijensi (keadaan luar biasa), Jawa Barat menurunkan 17.000 personil keamanan gabungan dari Kepolisian, TNI dan unsur Pemerintah Daerah. Ada enam objek vital yang harus mendapatkan prioritas di Jawa Barat, kata Martinus, yakni Kabupaten serta Kota Bogor, Cianjur, Sukabumi, Purwakarta dan Karawang.
Sementara, Kepala Kepolisian Resort Bogor, Ajun Komisaris Besar Sonny Mulvianto menambahkan di Kabupaten Bogor titik-titik yang mendapatkan priotitas adalah enam Gerbang Tol yang bersinggungan dengan Jakarta, Jalan Simpang Gadog, Jaan Parung, dan Gedung KPU.
Hadir juga dalam simulasi Kontijensi di Bogor, Kapolda Jabar Inspektur Jendral Muhammad Iriawan, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Eddy Hasibuan dan Wakil Bupati Bogor Nurhayati.
Senin (18/08), Kepolisian Daerah Jawa Barat melakukan simulasi pengamanan pengumuman hasil sidang gugatan. Sekitar 2.500 pasukan pengamanan gabungan siap menghadang 300 massa yang akan menuju gedung Mahkamah Konstitusi (MK) dan gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta.
Massa yang akan menuju Gerbang Tol Sentul berhadapan dengan pihak keamanan lalu massa berhasil dipukul mundur. Selanjutnya, massa makin anarkis setelah mendengar melalui televisi bahwa calon yang didukungnya kalah.
"Massa tidak terkendali lalu menuju kantor KPU Kabupaten Bogor yang ada di Jalan Tegar Beriman, Cibinong," Kata Kabid Humas Polda Jabar, Komisaris Besar Martinus Situmpul.
Lanjut Martinus, massa melakukan pembakaran kendaraan dan merusak fasilitas umum, "Setelah massa tidak bisa kendalikan, merusak, membakar, opsi terakhir adalah melumpuhkan massa dengan menembak di tempat.
Martinus menerangkan, dalam Operasi Kontijensi (keadaan luar biasa), Jawa Barat menurunkan 17.000 personil keamanan gabungan dari Kepolisian, TNI dan unsur Pemerintah Daerah. Ada enam objek vital yang harus mendapatkan prioritas di Jawa Barat, kata Martinus, yakni Kabupaten serta Kota Bogor, Cianjur, Sukabumi, Purwakarta dan Karawang.
Sementara, Kepala Kepolisian Resort Bogor, Ajun Komisaris Besar Sonny Mulvianto menambahkan di Kabupaten Bogor titik-titik yang mendapatkan priotitas adalah enam Gerbang Tol yang bersinggungan dengan Jakarta, Jalan Simpang Gadog, Jaan Parung, dan Gedung KPU.
Hadir juga dalam simulasi Kontijensi di Bogor, Kapolda Jabar Inspektur Jendral Muhammad Iriawan, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Eddy Hasibuan dan Wakil Bupati Bogor Nurhayati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar