ahok bersama personel terbaiknya
Pengamanan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama diperketat dengan penambahan personel pengawal pribadi dari unsur kepolisian.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH KLN) Heru Budi Hartono menjelaskan alasan penambahan pengawalan mantan kader Partai Gerindra itu.
"Sekarang, eskalasi intensitas dan mobilitas beliau lebih padat dari sebelumnya. Pak Wagub lebih giat turun ke lapangan," kata Heru kepada Kompas.com, Jumat (19/9/2014).
Wali Kota Jakarta Utara itu menjelaskan bahwa tidak ada standar operasional prosedur (SOP) pengamanan untuk gubernur dan wakil gubernur.
Penggunaan pengawal pribadi, kata dia, merupakan hak prerogatif yang didapatkan oleh pimpinan Ibu Kota.
Jumlahnya pun disesuaikan dengan tingkat kenyamanan serta kondisi pimpinan. Sehari-harinya, pengamanan Basuki dilakukan oleh tiga hingga empat pengawal pribadi.
Karena mobilitasnya semakin tinggi dan Basuki segera menjadi Gubernur DKI, pengawalnya pun ditambah tiga personel. Heru menjelaskan, pengawal pribadi itu masing-masing dilengkapi dengan senjata.
"Senjata ini bukan karena ada ancaman dari mana-mana ya. Pak Wagub ini warga Indonesia yang baik, kok. Saya juga pegang senjata, untuk jenisnya ditanyakan ke Pak Wagub," kata Heru.
Saat ini, lanjut dia, mobilitas kegiatan Basuki bisa mencapai tiga lokasi tiap harinya. Pada suatu hari, kata Heru, Basuki pernah menghadiri acara pagi hari di Jakarta Utara dan dua jam kemudian sudah berada di Jakarta Selatan.
Pertambahan pengawal pribadi itu juga untuk mengamankan lokasi-lokasi yang hendak dikunjungi Basuki. Heru mencontohkan, dalam satu hari ada 10 pengawal pribadi yang melekat pada Basuki.
Sebagian di antaranya terus mengikuti Basuki, sisanya sudah berada di lokasi kunjungan. "Nanti mereka (pengawal pribadi) kontak-kontakan, termasuk memberi informasi kemacetan atau situasi di tempat blusukan," kata Heru.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, pengawal pribadi Basuki berjumlah sekitar delapan orang. Mereka terbagi atas dua tim, yang bertugas secara bergantian setiap dua hari.
Per harinya, satu tim terdiri dari tiga hingga empat personel. Apabila ditambah tiga pengawal pribadi, totalnya 10-12 pengawal pribadi yang berasal dari Polda Metro Jaya.
Pengawal pribadi baru yang baru bekerja pada Senin (15/9/2014) tampak giat mengamankan Basuki. Contohnya, saat wartawan mewawancarai Basuki di ruang kerjanya pada Kamis (18/9/2014) kemarin, dua pengawal baru Basuki terus sigap berdiri di sisi kanan dan kiri di belakang Basuki. Padahal, biasanya hal itu tidak terjadi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH KLN) Heru Budi Hartono menjelaskan alasan penambahan pengawalan mantan kader Partai Gerindra itu.
"Sekarang, eskalasi intensitas dan mobilitas beliau lebih padat dari sebelumnya. Pak Wagub lebih giat turun ke lapangan," kata Heru kepada Kompas.com, Jumat (19/9/2014).
Wali Kota Jakarta Utara itu menjelaskan bahwa tidak ada standar operasional prosedur (SOP) pengamanan untuk gubernur dan wakil gubernur.
Penggunaan pengawal pribadi, kata dia, merupakan hak prerogatif yang didapatkan oleh pimpinan Ibu Kota.
Jumlahnya pun disesuaikan dengan tingkat kenyamanan serta kondisi pimpinan. Sehari-harinya, pengamanan Basuki dilakukan oleh tiga hingga empat pengawal pribadi.
Karena mobilitasnya semakin tinggi dan Basuki segera menjadi Gubernur DKI, pengawalnya pun ditambah tiga personel. Heru menjelaskan, pengawal pribadi itu masing-masing dilengkapi dengan senjata.
"Senjata ini bukan karena ada ancaman dari mana-mana ya. Pak Wagub ini warga Indonesia yang baik, kok. Saya juga pegang senjata, untuk jenisnya ditanyakan ke Pak Wagub," kata Heru.
Saat ini, lanjut dia, mobilitas kegiatan Basuki bisa mencapai tiga lokasi tiap harinya. Pada suatu hari, kata Heru, Basuki pernah menghadiri acara pagi hari di Jakarta Utara dan dua jam kemudian sudah berada di Jakarta Selatan.
Pertambahan pengawal pribadi itu juga untuk mengamankan lokasi-lokasi yang hendak dikunjungi Basuki. Heru mencontohkan, dalam satu hari ada 10 pengawal pribadi yang melekat pada Basuki.
Sebagian di antaranya terus mengikuti Basuki, sisanya sudah berada di lokasi kunjungan. "Nanti mereka (pengawal pribadi) kontak-kontakan, termasuk memberi informasi kemacetan atau situasi di tempat blusukan," kata Heru.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, pengawal pribadi Basuki berjumlah sekitar delapan orang. Mereka terbagi atas dua tim, yang bertugas secara bergantian setiap dua hari.
Per harinya, satu tim terdiri dari tiga hingga empat personel. Apabila ditambah tiga pengawal pribadi, totalnya 10-12 pengawal pribadi yang berasal dari Polda Metro Jaya.
Pengawal pribadi baru yang baru bekerja pada Senin (15/9/2014) tampak giat mengamankan Basuki. Contohnya, saat wartawan mewawancarai Basuki di ruang kerjanya pada Kamis (18/9/2014) kemarin, dua pengawal baru Basuki terus sigap berdiri di sisi kanan dan kiri di belakang Basuki. Padahal, biasanya hal itu tidak terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar